1. Pendahuluan
Saat ini, terdapat sangat banyak tools yang digunakan untuk memanajemen database, entah itu tools yang berbasis web (seperti phpMyAdmin) atau yang berbasis desktop (SQLyog, MySQL Workbench, dll) akan tetapi masih sangat sedikit yang bisa dijalankan di mesin GNU/Linux (dalam hal ini turunan dari Debian) dan salah satu yang bisa berjalan diatas mesin GNU/Linux adalah phpMyAdmin.
PhpMyAdmin adalah tool yang digunakan untuk memanagemen database (biasanya MySQL) akan tetapi kali ini akan di kombinasikan phpMyAdmin dengan MariaDB dengan kelebihan membuat database dan tabel serta record tanpa melakukan atau mengetikkan query seperti pada umumnya serta berbasis web dan bisa dikatakan lebih ringan jika dibandingkan dengan aplikasi desktop.
2. Konfigurasi VirtualHost Pada Nginx
VirtualHost merupakan istilah yang dipakai pada web server untuk mengkonfigurasikan lebih dari satu site dan berjalan bersamaan, penggunaan VirtualHost juga sangat bergantung dengan penggunaan IP, jika pada interface eth0 / enp1s0 sudah terpakai, maka diperlukan IP Alias atau VirtualIP, yaitu dimana satu interface (eth0, jika dalam kernel versi 4.4.0-xx pada Ubuntu adalah enp1s0 dan mungkin akan berbeda jika di device yang lain) mempunyai lebih dari satu alamat IP, karena di komputer admin interface eth0 telah digunakan dan tidak ada device untuk eth1, maka admin akan menggunakan VirtualIP pada interface enp1s0. Berikut ini step-by-step pengkonfigurasiannya:
Konfigurasi file interfaces yang ada di /etc/network/interfaces dengan perintah berikut:
sudo nano /etc/network/interfaces
Kemudian buat konfigurasi seperti berikut:
# interfaces(5) file used by ifup(8) and ifdown(8)
auto lo
iface lo inet loopback
# tugas web
auto enp1s0
iface enp1s0 inet static
address 192.168.10.1
netmask 255.255.255.0
# phpMyAdmin
auto enp1s0:1
iface enp1s0:1 inet static
address 192.168.80.1
netmask 255.255.255.0
Setelah selesai, kemudian save dengan (gunakan berurutan) Ctrl + X, Y, dan klik enter.
Setelah itu konfigurasi file hosts yang ada di /etc/host dengan perintah berikut:
sudo nano /etc/hosts
lalu buat konfigurasi seperti perikut
127.0.0.1 localhost
127.0.1.1 umam212
192.168.10.1 fkbmik.com http://www.fkbmik.com
192.168.80.1 phpmyadmin.id http://www.phpmyadmin.id
# The following lines are desirable for IPv6 capable hosts
::1 ip6-localhost ip6-loopback
fe00::0 ip6-localnet
ff00::0 ip6-mcastprefix
ff02::1 ip6-allnodes
ff02::2 ip6-allrouters
Kegunaan dari konfigurasi diatas adalah memberikan nama pada IP yang telah dikonfigurasi agar saat akan membuka phpMyAdmin melalui web browser tidak mengetikkan IP melainkan langsung phpmyadmin.id. Setiap konfigurasi, service apapun harus di restart, gunakan perintah berikut untuk merestart service networking:
sudo service networking restart
Lakukan pengecekan dengan perintah berikut:
ping 192.168.80.1
ping phpmyadmin.id
Jika hasilnya seperti berikut, maka konfigurasi VirtualIP telah berhasil
-
64 bytes from 192.168.80.1: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.107 ms
64 bytes from phpmyadmin.id (192.168.80.1): icmp_seq=1 ttl=64 time=0.083 ms
64 bytes from phpmyadmin.id (192.168.80.1): icmp_seq=1 ttl=64 time=0.054 ms
Sekarang mari beralih ke Nginx, konfigurasi utama VirtualHost pada nginx terletak pada direktori /etc/nginx/sites-available dan /etc/nginx/sites-enabled. Akan tetapi pada tutorial ini tidak akan menggunakan file default yang ada di masing-masing direktory tersebut untuk menghindari terjadinya salah konfigurasi. Untuk itu copy file default menjadi file phpmyadmin.id dengan perintah berikut:
sudo cp /etc/nginx/sites-available/default /etc/nginx/sites-available/phpmyadmin.id
Kemudian konfigurasi dengan perintah:
sudo nano /etc/nginx/sites-available/phpmyadmin.id
Lalu buat konfigurasi seperti berikut (sesuaikan saja):
server {
listen 80;
listen [::]:80;
root /var/www/phpmyadmin;
index index.php index.html index.htm;
server_name phpmyadmin.id http://www.phpmyadmin.id;
location / {
autoindex on;
try_files $uri $uri/ /index.php?;
}
location ~ \.php$ {
include snippets/fastcgi-php.conf;
fastcgi_pass unix:/var/run/php/php7.0-fpm.sock;
}
location ~ /\.ht {
deny all;
}
}
Simpan dengan (gunakan berurutam) Ctrl + X, Y, dan klik enter. Kemudian cek konfigurasi Nginx, apakah sudah benar atau masih ada yang salah, gunakan perintah berikut:
sudo nginx -t
Jika hasilnya seperti berikut, maka konfigurasi benar
nginx: the configuration file /etc/nginx/nginx.conf syntax is ok
nginx: configuration file /etc/nginx/nginx.conf test is successful
Selanjutnya membuat symbolic link file phpmyadmin.id yang ada di /etc/nginx/sites-available ke /etc/nginx/sites-enabled dengan perintah berikut:
sudo ln -s /etc/nginx/sites-available/phpmyadmin.id /etc/nginx/sites-enabled/phpmyadmin.id
Terahir adalah merestart nginx dengan perintah:
sudo service nginx restart
3. Instalasi dan Konfigurasi PhpMyAdmin
Sebelum menginstall phpMyAdmin, pastika telah melakukan update pada sistem, update bisa dilakukan dengan engetikkan perintah berikut:
sudo apt update
Setelah proses update selesai, ikuti bebrapa instruksi berikut untuk menginstall phpMyAdmin.
Untuk menginstall phpMyAdmin pada Ubuntu, ketikkan perintah berikut:
sudo apt install phpmyadmin
Saat proses pemasangan paket, sistem akan menanyakan koneksi apa yang digunakan untuk mengakses phpMyAdmin.
Gambar 1. Proses memilih fungsi koneksi untuk mengakses database
Pada gambar 1 tersebut merupakan pemilihan fungsi koneksi untuk database MariaDB pada phpMyAdmin, pilih default yaitu Unix socket kemudian klik enter.
Gambar 2. Memilih database untuk phpMyAdmin
Pada gambar 2, sebenarnya bisa di custom dengan nama lain, akan tetapi untuk menghindari kelalaian, gunakan nama defaultnya, yaitu phpmyadmin, kemudian klik enter.
Gambar 3. Proses pemilihan username untuk phpMyAdmin
Pada gambar 3, sistem akan meminta konfirmasi username yang digunakan untuk mengakses phpMyAdmin, kemudian klik enter.
Gambar 4. Proses mengisi username
Pada gambar 4 merupakan proses dimana sistem menayakan username yang akan digunakan untuk mengakses phpMyAdmin, pilih default, yaitu root, lalu klik enter.
Gambar 5. Proses mengisi password
Pada gambar 5 merupakan proses menginputkan password untuk user root, gunakan password yang mudah diingat dengan menggunakan kombinasi angka, simbol dan huruf besar dan kecil.
Gambar 6. Proses untuk username administratif database
Pada gambar 6, username administratif adalah username yang mempunyai hak akses penuh untuk melakukan manipulasi pada database, gunakan default dan klik enter.
Gambar 7. Proses memilih web server
Karena pilihan web server Nginx tidak ada, maka klik Tab kemudian klik enter untuk memilih OK, dan jangan mencentang salah satu dari web server yang disediakan, karena pada konfigurasi VirtualHost tersebut telah dikonfigurasi untuk menampung phpMyAdmin untuk site yang mandiri.
Lokasi instalasi phpMyAdmin ada pada directory /usr/share/phpmyadmin, selanjutnya adalah dengan membuat symbolic link agar phpmyadmin bisa diakses sesuai degan dokumen root pada VirtualHost. Gunakan perintah berikut:
sudo ln -s /usr/share/phpmyadmin /var/www/phpmyadmin
Buka web browser, lalu ketikkan pada address bar http://phpmyadmin.id, jika berhasil, kan tampil halaman login phpMyAdmin.
Gambar 8. Halaman login phpMyAdmin
Kemudian ketikkan username dan paddwordnya, kemudian klik go
Jika username dan password benar maka akan tampil dashboard phpMyAdmin seperti berikut: